Sabtu, 30 Mei 2009

Syukur

Allah Harus menjadi tempat kita menggantungkan harapan, tujuan, kekasih dan segalanya seperti 99 sifat yang melekat padaNya.
Kita berdoa padaNya karena Dialah Maha Pengabul harapan hamba – hambaNya
Kita berserah diri padaNya karena Dia Maha Mengetahui kebaikan dan keburukan bagi hamba - hambaNya
 Kita berusaha disertai kesungguhan dan akhlak mulia karena Dia Maha Adil BersamaNya hati kita diselimuti kelembutan karena Dia Maha Lembut
Kita memohon kekuatan dariNya karena Dialah yang Maha perkasa
Kita tumbuhkan kesabaran menghadapi tantangan karena Dia janjikan kemenangan bagi hamba – hambaNya yang bersabar ( kita siasati setiap tantangan )
Kita rendahkan diri kita dihadapanNya karena Dialah yang memuliakan kita diantara seluruh makhluk ciptaanNya,
 Jika bukan karena Dia kita hanyalah tetesan hina karena banyak orang terhinakan karenanya Ya Allah . . . . iringi selalu setiap langkah kaki ( cita - cita ), tangan ( kekuasaan ), pikiran ( kreatifitas ) dan hati kami dengan ruh-MU, Amin

Rabu, 27 Mei 2009

Ketika kita melakukan suatu amal kebaikan, serta merta akan terjadi pula respon kebaikan untuk kita. Semangat melakukan kebaikan selayaknya menjadi budaya keseharian hidup kita, jika. . . . . Kebaikan pula yang kita inginkan dalam mengiringi setiap langkah perjalanan hidup kita. Pernahkah hanya karena menolong seorang ibu yang kesulitan menaikan anaknya ke gerbong kereta ditengah sesaknya penumpang, tiba - tiba bantuan tersebut memudahkan kita untuk mendapatkan tempat duduk ( seolah tersedia kursi khusus untuk kita yang mustahil tidak diduduki di saat berjubelnya penumpang . .. . . ? ? ? ) Pernahkah ketika kita menggerutu saat ketemu lampu merah di persimpangan jalan karena waktu yang sudah mepet, ternyata sepanjang perjalanan tersebut kita mendapat berulang – ulang hambatan lampu merah untuk mencapai tempat tujuan ( mungkin malah telat. . . . . ) Pernahkah ketika kita ( dalam suatu perjalanan ) tidak lalai bersedekah pada orang yang membutuhkan ( bisa jadi orang tersebut bergumam dalam hati saat kita melewatinya agar kita memperhatikannya ), tiba – tiba konsumen/teman kita yang semula membeli seperangkat buku dengan rencana membayar dicicil tiba –tiba berubah pikiran dan membayar cash Pasti banyak kejadian yang tidak terjadi secara kebetulan atau tiba – tiba, namun kitalah sebenarnya yang telah merancang apa yang akan terjadi, melalui amal – amal yang kita lakukan. . . . . . . . . . . . . ( wallahu alam bi shawab )
Blog ini untuk bertukar pikiran dan pengalaman.