Kamis, 04 Maret 2010

Menghitung pH campuran asam kuat - basa kuat

Asam + Basa -------- > Garam + Air

Kerjakan soal berikut

1. HCl 0,05 M sebanyak 60 mL direaksikan dengan NaOH 0,1 M 40 mL, tentukan pH setelah reaksi berlangsung !

2. Tentukan Ka asam format jika 10 mol larutan asam format (HCOOH) 0,1 M memiliki pH sama dengan HCl 0,2 M.

3. Berapakah konsentrasi H+ dalam larutan Ba(OH)2 0,05 M ?

4. Jika 200 mL larutan HCl 0,2 M dicampur dengan 400 mL larutan HCl 0,05 M, berapakah pH campuran asam tersebut ?

5. Tentukan pH 50 mL H2C2O4 0,1 M ( Ka1 = 5,6 x 10 –2 )

6. Tentukan pH larutan yang diperoleh dengan mencampurkan 50 mL HNO3 0,2 M dengan 50 mL KOH 0,4 M

7. Sebanyak 100 mL larutan HCl 0,1 M dicampurkan dengan 100 mL Ba(OH)2 0,1 M. Berapakah [OH ] campuran ?

8. HCl dengan pH = 2 sebanyak 100 mL dicampurkan dengan 100 mL NaOH yang memiliki pH = 10. Tentukan pH campuran !

9. Tentukan pH larutan H2SO4 0,05 M

10. Berapakah massa 200 mL NaOH yang pH-nya = 13

Senin, 22 Februari 2010

Menentukan pH Asam Basa

Latihan soal menghitung pH larutan asam - basa

Kerjakan soal berikut
1. Tentukan pH 10 mL HCl 0,1 M
2. Hitung pH 100 mL Ca(OH)2 0,05M ( Ar Ca = 40 ; O = 16 ; H = 1 )
3. Tentukan [H+] dan [OH ] dari larutan yang memiliki pH = 4
4. Tentukan pH 1 gram NaOH dalam 150 mL larutan ( Ar Na = 23; O = 16 ; H = 1 )
5. Hitung pH larutan H2S 0,1 M ( Ka = 10 –7 )
6. Tentukan pH larutan 100 mL Hl 0,2 M setelah ditambah air sebanyak 300 mL
7. Tentukan massa 500 mL NH4OH yang memiliki pH = 9
8. Hitung pH campuran 250 mL HNO3 0,1 M dengan 250 mL air
9. Hitung pH 3,7 gram Ca(OH)2 dalam 10 liter larutan
10. Hitung pH CH3COOH 0,2 M yang terionisasi 1%

Senin, 01 Februari 2010

Asam - Basa

Asam - basa merupakan zat kimia yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari - hari.
Tentu kita dapat menyebutkan berbagai bahan/ zat yang bersifat asam seperti Cuka, buah
buahan, air aki mobil, saus salad, alkohol, minuman bersoda, shampo dan lain sebagainya.
Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa kita dapat menggunakan beberapa cara di antaranya menggunakan indikator seperti metil merah, metil jingga, bromtimol biru, fenolftalein, lakmus merah dan lakmus biru serta banyak lagi termasuk indikator alami seperti kunyit, bunga sepatu, kubis ungu, buah bit, bunga bougenvile dan lain -lain.
Indikator - indikator tadi akan memberikan warna khas pada larutan asam dan larutan basa sehingga melalui indikator dapat digolongkan larutan - larutan yang bersifat asam maupun basa. Asam digolongkan ke dalam asam kuat dan asam lemah begitu pula basa digolongkan ke dalam basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam - basa tersebut di tentukan dengan harga pH atau derajat keasaman.
Skala pH pada umumnya dimulai dari 1 sampai dengan 14, tetapi harga pH bisa bernilai negatif maupun nol. Larutan asam memiliki pH <> 7 sedangkan larutan netral memiliki pH = 7 ( misalnya air, NaCl dan lain - lain )
Tabel trayek pH beberapa indikator sebagai berikut :
No Indikator Trayek pH Warna
1 Metil merah 4,2 - 6,3 merah - kuning
2 Metil jingga 3,1 - 4,4 merah - kuning
3 Bromtimol biru 3,8 - 5,4 kuning - biru
4 Fenolftalein 8,3 - 10 tidak berwarna - merah
5 Lakmus 4,5 - 8,3 merah - biru
Hasil percobaan dengan berbagai indikator tersebut di atas terhadap larutan asam maupun basa di tunjukan oleh foto berikut :
dengan warna-warna yang ditunjukan oleh larutan asam atau basa maka kita dapat memperkirakan pH/ derajat keasaman dari larutan tersebut. Mari kita bahas cara menentukan pH larutan tersebut dengan menggunakan tabel trayek pH.
Larutan X di tetesi
Indikator Warna Indikator Perkiraan pH
Metil jingga Jingga kemerahan 3,1 - 4,4
Metil merah Merah > 6,3
Fenolftalein Tidak berwarna <>
Bromtimol biru Kuning > 5,4
berdasarkan data di atas dapat diperkirakan pH larutan X berada di zona pH 3,1 - 3,8 dan larutan bersifat asam karena pH larutan <>
Larutan Y di tetesi
Indikator Warna Indikator Perkiraan pH
Metil jingga Kuning tua > 4,4
Metil merah Kuning > 6,3
Fenolftalein Tidak berwarna <>
Bromtimol biru Biru > 5,4
kesimpulan berdasarkan data di atas maka larutan Y berada pada zona pH 6,3 - 8,3, kemungkinan larutan Y merupakan asam lemah, netral atau basa.
Untuk akurasi sifat larutan dapat di tentukan dengan menggunakan indikator universal atau menggunakan pH meter ( alat ukur pH secara digital ) sehingga sifat suatu larutan dapat di tentukan dengan tepat.