Senin, 17 Februari 2014

PENYAKIT GURU

      

Guru adalah seorang pengubah jaman karenanya tugas dan kewajiban guru mutlak ditunaikan disamping tuntutan haknya sebab maju mundurnya sebuah negara berada di pundak para guru.

Berikut beberapa penyakit guru yang mengakibatkan turunnya kualitas guru ( disarikan dari buku Excellent teacher - meningkatkan profesionalisme guru pasca sertifikasi karangan Aris Shoimin )

1.    ASMA (Asal Masuk Kelas)
Guru yang memiliki kebiasan asal masuk kelas umumnya mengajar tanpa persiapan sehingga di akhir pembelajaran tidak jelas target yang akan dicapai yang penting asal ngajar
2.    ASAM URAT (Asal Sampai Materi Urutan tidak Akurat)
Guru yang memiliki penyakit semacam ini mengajar tanpa pedoman sehingga metode yang di pakai biasanya CBSA (Cul Budak Sina Anteng - bahasa sunda - mengacuhkan siswa yang penting siswa tenang), guru seperti ini sering menyuruh siswa untuk mencatat.
3.    BATUK (Baca Ngantuk)
Berani menjadi guru harus berani belajar karena ilmu pengetahuan bersifat dinamis terus berkembang, salah satu bentuk belajar adalah membaca. Sebagian besar guru malas membaca sehingga kalau membaca buku cepat mengantuk akibatnya guru tidak paham dengan yang dibacanya.
4.    DIABETES (Dihadapan Anak Bekerja Tidak Serius)
Guru perlu menguasai kelas sehingga ketika dia sedang mengajar guru harus dapat mengendalikan siswa agar tidak ribut dan asyik dengan pembicaraan mereka masing - masing.
5.    DIARE (Di Kelas Anak Diremehkan)
Banyak guru meremehkan siswanya misalkan tidak mengenal karakter siswa, potensi, bakat dan minat siswa sehingga proses belajar menjadi monoton dan membosankan akibatnya siswa tidak berminat untuk memperhatikan pelajaran hal ini akan berdampak pada prestasi siswa menjadi menurun.
6.    GATAL (Gaji Tambah Aktifitas Lesu) 
Berkeinginan gaji terus bertambah tetapi menunaikan tugas dan kewajiban tidak berubah, merasa sudah baik melaksanakan tugas  mengajar
7.    GINJAL (Gaji Nihil Jarang Aktif dan Lambat)
Walau tuntutan 20% anggaran pemerintah untuk pendidikan telah dipenuhi walhasil guru belum mendongkrak kinerjanya, masih banyak guru yang sering tidak masuk kelas dengan berbagai alasan.
8.    HIPERTENSI (Hilang Perhatian Terhadap Nasib Siswa)
Guru sangat perlu memperhatikan siswa sehingga siswa merasa mendapat dukungan dan motivasi untuk berkembang dan berprestasi, tidak benar guru hanya mau memperhatikan siswa - siswa yang sudah baik dan tidak peduli dengan siswa - siswa yang bermasalah dalam sekolah.
9.    KANKER (Kantong Kering)
Gaji yang tidak pernah cukup untuk membiayai hidup, besar pasak daripada tiang sehingga guru tidak semangat melaksanakan tugas, malas masuk kelas, sering mangkir tidak hadir.
10. KUDIS (Kurang Disiplin)
Bila guru sudah menerapkan dalam dirinya pola mengajar dengan disiplin maka siswa akan menyenangi pelajarannya dan menjadikan mereka termotivasi, mengajar dengan santai tapi tegas, guru disiplin tetapi lembut.
11. KURAP (Kurang Rapi)
Memberi teladan kepada siswa tidak hanya melalui sikap tetapi juga dari penampilan yang rapi, bersih dan wangi, selain karena guru menjadi pusat perhatian siswa.
12. KUSTA (Kurang Strategis)\
Guru perlu menyiapkan materi pembelajaran dengan sungguh - sungguh sehingga siswa dapat mengerti materi yang diajarkannnya dan ini perlu persiapan guru dari sebelum dia mengajar. Guru harus kreatif dan inovatif agar siswa tertarik terhadap materi tersebut sehingga sangatlah tidak logis apabila guru mengajar hanya dengan metode konvensional.
13. MUAL (Mutu Amat Lemah)
Pemerintah maupun kalangan tokoh - tokoh pendidikan mengakui masih rendahnya mutu guru di Indonesia. Zaman Orde Baru hal ini di pandang karena rendahnya pendapatan guru sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas guru. di zaman pasca ordebaru sekarang gaji guru mengalami peningkatan yang signifikan namun ternyata belum otomatis meningkatkan kualitas guru.
14. LESU (Lemah Sumber)
Perkembangan teknologi dan pengetahuan berkembang dengan pesatnya sehingga guru harus terus up date untuk mengikutinya melalui banyak membaca dari berbagai sumber dan mengakses dari internet agar materi yang diajarkannya sesuai dengan kondisi masa kini.
15. LIPER (Lekas Ingin Pergi)
Ada beberapa hal yang menyebabkan guru ingin lekas keluar kelas :
pertama :
Kurang menguasai materi pelajaran karena guru akan kewalahan menanggapi keingintahuan siswa
Kedua :
Tidak menguasai metode mengajar, sehingga guru perlu kreatifitas dan inovatrif agar siswa tidak merasa bosan mengikuti pelajaran.
Ketiga :
Pengaruh lingkungan yang banyak gurunya malas menyebabkan guru - guru lain tidak termotivasi untuk rajin sehingga tidak jarang guru rajin menjadi bahan guyonan dan sindiran karena kerjianannya yang menyebabkan guru tersebut akhirnya lebur bersama rekan - rekannya menjadi malas.
Keempat :
Faktor keluarga yang sering menyebabkan guru tidak hadir di kelas, misal adanya anggota keluarga yang sakit tiba - tiba
Kelima :
Guru memiliki usaha lain yang lebih menjanjikan sehingga profesi guru dijadikannya sebagai pekerjaan sambilan sementara bisnisnya diutamakan.
Keenam :
Rendahnya komitmen guru sehingga banyak sekali yang menjadi alasan di balik malasnya guru mengajar. rumah yang jauh, sering terserang sakit yang dibesar-besarkan.
16. PROSTAT (Program dan Strategi Tidak Dicatat)
Guru yang profesional harus merancang dan membuat program mengajar yang disesuaikan dengan kondisi sekolah sehingga target yang harus dicapai jelas dan terukur. Masih banyak guru yang malas merancang pembelajaran karena merasa sudah puluhan tahun mengajar dan semua sudah diluar kepala padahal pengetahuan terus berkembang dan siswa yang dihadapi dari tahun ke tahun berubah.
17. REMATIK (Rendah Motivasi anak tidak Simpatik)
Guru yang tidak semangat ketika mengajar dihadapan para siswa menyebabkan siswa tidak simpatik malah antipati yang dapat melemahkan gairah belajar siswa.
Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh guru dalam memberikan motivasi belajar kepada siswa 
Pertama :
Mengajar dengan menggunakan metode mengajar yang komukatif dan kreatif, dalam hal ini kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran sangat penting.
Kedua :
Memberi hadiah dan reward atas perilaku baik yang dimunculkan siswa dalam proses pembelajaran.
Ketiga :
Memberikan nilai secara objektif
Keempat :
Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki kesalahan
18. STRUK (Suka Terlambat Untuk Masuk Kelas)
Tata tertib di sekolah yang mengharuskan masuk kelas pukul 07.00 sering hanya berlaku bagi siswa sementara guru menggunakan berbagai alasan untuk mengelabui siswa atas keterlambatannya misal : menyelesaikan pekerjaan dulu di ruang guru, ada yang ketinggalan di ruang guru, di panggil atasan, ada rapat, sering sudah datang terlambat ke sekolah tidak langsung masuk kelas tetapi masih berbincang - bincang yang tidak terkait dengan pendidikan tetapi membicarakan hal - hal yang berhubungan dengan hak - hak guru ( tidak disinggung kewajibannya sebagai guru) atau gosip dll sehingga guru memdapat permakluman dari siswa atas keterlambatannya
19. TBC (Tidak Bisa Computer)
Guru harus mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang zaman sekarang ini IT berkembang dengan sangat pesat.
20. TIPUS (Tidak Punya Selera)
Guru harus mempunyai niat yang ikhlas dan kemauan yang keras serta kesungguhan agar bisa mengubah mutu pendidikan sehingga terbangun generasi akan datang yang siap menghadapi hidup di zamannya.
21. MEMFET (Membaca No Facebook terus)
Guru diwajibkan memiliki kualifaikasi akademik, kompetensi. Salah satu yang penting adalah guru harus terus belajar dan belajar serta senang membaca, namun anehnya guru lebih sering senang membuka facebook daripada membaca buku, facebook sudah menjajah semangat guru untuk belajar dan membaca.

Untuk menciptakan generasi yang baik maka guru harus memberikan salah satu sikapnya yang terbuka dan mau mengubah dirinya menjadi lebih baik dan meminimalisir kekurang- kekuranganya. Nah dari 21 penyakit yang diuraikan diatas mari kita mendiagnosa diri kita (cek up) penyakit apa saja yang terdapat dalam diri kita dan perlahan mari kita bersama - sama mengobatinya agar kita bisa sehat dan para siswa dapat meneladani sehatnya jiwa dan sikap kita sehingga kelak kita akan bahagia menyaksikan warisan generasi yang kita didik memberikan kehidupan yang baik dan berguna bagi sekelilignnya.