Rabu, 15 Juni 2011

Mengapa harus curang demi UN ?

Bila semua individu yang terlibat dalam ujian nasional mau berlaku jujur dan hanya takut kepada Allah saja bukan takut kepada kepala sekolah atau siapapun yang menghimbau untuk melakukan praktek - praktek curang kemungkinan Bapak menteri akan menjadi paham agar mengevaluasi kembali hajat besar yang berlangsung setiap tahun ini. Sayangnya banyak orang merasa takut untuk melawan kebathilan dan mengambil sikap diam pura - pura tidak tahu atau memilih bersinergis menyokong kebathilan dengan dalih membantu siswa atau menyelamatkan siswa karena sekolah - sekolah yang kondisi belajarnya lebih jelek dari sekolahnyapun pasti akan menggoalkan para siswanya untuk lulus UN dengan kata lain kita menentukan sikap / tindakan dengan berlandaskan pada standar moral yang tidak baik.





Kita bersama patut berupaya menempatkan kebenaran yang tidak bertentangan dengan tuntunan hidup kita ( Al -Qur'an ) tanpa ditawar dengan dalih apapun dan sekedar mengingatkan kepada siapapun yang melakukan praktek - praktek tidak jujur ini "Siapakah yang menjamin bahwa segala tindakan kita yang keliru ini tidak akan dihisab ?" Banyak orang bolehjadi tidak mengetahui / tidak mampu mengungkapkan kebathilan ini karena persekongkolan dengan merapatkan barisan agar tidak ada celah untuk bisa diketahui sebab manusia sangat besar keterbatasannya tetapi sangsikah kalian bila Allah Maha Melihat dan tidak ada yang tersembunyi bagiNya.

5 komentar:

  1. Saya jadi ingat satu kejadian. Saat ada sebuah ulangan, anak-anak sekelas mulai kasak-kusuk untuk mendiskusikan jawaban yang harus ditulis. Sang guru pengawas tidak banyak bicara. Dia hanya mendekati papan tulis dan menuliskan "Jangan dibiasakan berlaku curang!" Anak-anakpun mulai bekerja sungguh-sungguh dengan tenang.

    BalasHapus
  2. Seyogyanya manusia dasarnya memiliki nurani yang bersih/fitrah, sehingga apabila kita berupaya menghimbau untuk melakukan yang benar niscaya orang2 yang memperoleh tuntunan akan cendenrung untuk mengikutinya

    BalasHapus
  3. kalau UN tigak curang tidak ada sekolah yang lulus 100%, bukti ilmiahnya, 3 minggu sebelun UN try out banyak yang tidak lulus, 3 minggu belajar mendadak jd lulus 100%

    BalasHapus
  4. Pak Asep, bila semua siswa sudah diberi pembekalan materi dan spirit yg cukup ( dgn upaya sungguh2 dr para guru ) insya Allah sayah kok sangat yakin para siswa akan lulus 100% walau dengan nilai yg tdk spektakuler ( standar ) ; pengalaman saya melihat sekolah yg mengandalkan kerja keras yg sinergis antara guru dan siswa memberikan pembekalan materi & spirit (yg intensif secara personal bagi siswa2 khusus/lamban ) mereka lulus 100% tetapi nilai mereka memang tdk seperti sekolah2 lainnya ttp nilai mereka sangat logis
    Sekarang permasalahannya barangkali juga terletak pada diri kita sebagai guru (kan lbh baik introspeksi ya pak) apakah sdh berupaya dgn kesungguhan membimbing pr siswa ( tdk ada lagi meluncur dr mulut kita kalimat "kumaha barudak teh meni hese pisan ngarti na ?" ; boleh jd kita blm juga berupaya mencari formula yg cocok bg pr siswa )
    Wallahu'alam :)

    BalasHapus
  5. bu saya ikut lomba blog di temanhattarajasa.com minta dukungannyaseperti yang di bahas dalam link artikenya di berikut

    BalasHapus