- Kemampuan mengendalikan diri ( self-control)
- Kemampuan mengenali potensi (self-assesment)
- Merealisasikan potensi yang dimiliki (self-actualization)
- Merawat dan meningkatkan kualitas (self-improvement)
mari kita mengenang seorang pemimpin yang teruji dan telah diakui oleh publik "MUHAMMAD" rasul terakhir
Ada 3 fase yang beliau lewati sebagai pengukir perjalanan menjadi seorang pemimpin
Pertama : Fase anak - anak
Seorang yatim ketika lahir dan piatu pada usia anak - anak.
Dirawat oleh kakeknya Abdul Muthalib
Seorang yang telah merasakan ujian sejak anak - anak.
Beliau bukan anak yang manja pada orang tuanya dan tidak dibuai dengan kemewahan
Kedua : Fase remaja
Beliau lalui dengan perjuangan tanpa berhura - hura
Terbiasa mengembalakan hewan ternak milik keluarga atau tetangga
Berniaga dengan pamannya, Abu Thalib hingga jauh ke negeri Suriah (syam)
Fase emas (golden age) yang beliau lalui sehingga beliau memiliki bekal wawasan yang luas dan pergaulan dengan berbagai kelompok masyarakat.
Ketiga : Fase Dewasa
Diakui sebagai "Al-Amin" / the trustworthiest person
Menikah dengan Siti Khadijah seorang wanita terpandang dilingkungannya
15 tahun kemudian tanggal 17 Ramadhan dilantik menjadi Nabi dan Rasul terakhir di gua Hira oleh Allah Azza wa Jalla bersamaan dengan hari diturunkanNya ayat Al-qur'an
Fase akhir dimana seorang pemimpin harus mendapatkan kepercayaan terlebih dahulu dari sesama manusia sebelum memperoleh kepercayaan dari Allah yang Mahakuasa
Lihatlah ! betapa Allah mempersiapkan seseorang agar menjadi mulia tidak dengan kondisi serba menyenangkan tetapi memfasilitasinya dengan beragam tempaan, subhanallah......
Dari pembelajaran tersebut mari kita membina diri agar memperoleh kepercayaan publik dengan kompetensi dan kontribusi nyata karena setiap diri kita adalah pemimpin (bagi dirinya sendiri).
Wallahu'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar