Guru
adalah seorang pengubah jaman karenanya tugas dan kewajiban guru mutlak
ditunaikan disamping tuntutan haknya sebab maju mundurnya sebuah negara berada
di pundak para guru.
Berikut
beberapa penyakit guru yang mengakibatkan turunnya kualitas guru ( disarikan
dari buku Excellent teacher - meningkatkan profesionalisme guru pasca
sertifikasi karangan Aris Shoimin )
1.
ASMA
(Asal Masuk Kelas)
Guru
yang memiliki kebiasan asal masuk kelas umumnya mengajar tanpa persiapan
sehingga di akhir pembelajaran tidak jelas target yang akan dicapai yang
penting asal ngajar.
2.
ASAM
URAT (Asal Sampai Materi Urutan tidak Akurat)
Guru
yang memiliki penyakit semacam ini mengajar tanpa pedoman sehingga metode yang
di pakai biasanya CBSA (Cul Budak Sina Anteng - bahasa sunda - mengacuhkan
siswa yang penting siswa tenang), guru seperti ini sering menyuruh siswa untuk
mencatat.
3.
BATUK
(Baca Ngantuk)
Berani
menjadi guru harus berani belajar karena ilmu pengetahuan bersifat dinamis
terus berkembang, salah satu bentuk belajar adalah membaca. Sebagian besar guru
malas membaca sehingga kalau membaca buku cepat mengantuk akibatnya guru tidak
paham dengan yang dibacanya.
4.
DIABETES
(Dihadapan Anak Bekerja Tidak Serius)
Guru
perlu menguasai kelas sehingga ketika dia sedang mengajar guru harus dapat
mengendalikan siswa agar tidak ribut dan asyik dengan pembicaraan mereka masing
- masing.
5.
DIARE
(Di Kelas Anak Diremehkan)
Banyak
guru meremehkan siswanya misalkan tidak mengenal karakter siswa, potensi, bakat
dan minat siswa sehingga proses belajar menjadi monoton dan membosankan
akibatnya siswa tidak berminat untuk memperhatikan pelajaran hal ini akan
berdampak pada prestasi siswa menjadi menurun.
6.
GATAL
(Gaji Tambah Aktifitas Lesu)
Berkeinginan
gaji terus bertambah tetapi menunaikan tugas dan kewajiban tidak berubah,
merasa sudah baik melaksanakan tugas mengajar
7.
GINJAL
(Gaji Nihil Jarang Aktif dan Lambat)
Walau
tuntutan 20% anggaran pemerintah untuk pendidikan telah dipenuhi walhasil guru
belum mendongkrak kinerjanya, masih banyak guru yang sering tidak masuk kelas
dengan berbagai alasan.
8.
HIPERTENSI
(Hilang Perhatian Terhadap Nasib Siswa)
Guru
sangat perlu memperhatikan siswa sehingga siswa merasa mendapat dukungan dan
motivasi untuk berkembang dan berprestasi, tidak benar guru hanya mau
memperhatikan siswa - siswa yang sudah baik dan tidak peduli dengan siswa -
siswa yang bermasalah dalam sekolah.
9.
KANKER
(Kantong Kering)
Gaji
yang tidak pernah cukup untuk membiayai hidup, besar pasak daripada tiang
sehingga guru tidak semangat melaksanakan tugas, malas masuk kelas, sering
mangkir tidak hadir.
10. KUDIS (Kurang Disiplin)
Bila
guru sudah menerapkan dalam dirinya pola mengajar dengan disiplin maka siswa
akan menyenangi pelajarannya dan menjadikan mereka termotivasi, mengajar dengan
santai tapi tegas, guru disiplin tetapi lembut.
11. KURAP (Kurang Rapi)
Memberi
teladan kepada siswa tidak hanya melalui sikap tetapi juga dari penampilan yang
rapi, bersih dan wangi, selain karena guru menjadi pusat perhatian siswa.
12. KUSTA (Kurang Strategis)\
Guru
perlu menyiapkan materi pembelajaran dengan sungguh - sungguh sehingga siswa
dapat mengerti materi yang diajarkannnya dan ini perlu persiapan guru dari
sebelum dia mengajar. Guru harus kreatif dan inovatif agar siswa tertarik terhadap
materi tersebut sehingga sangatlah tidak logis apabila guru mengajar hanya
dengan metode konvensional.
13. MUAL (Mutu Amat Lemah)
Pemerintah
maupun kalangan tokoh - tokoh pendidikan mengakui masih rendahnya mutu guru di
Indonesia. Zaman Orde Baru hal ini di pandang karena rendahnya pendapatan guru
sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas guru. di zaman pasca ordebaru
sekarang gaji guru mengalami peningkatan yang signifikan namun ternyata belum
otomatis meningkatkan kualitas guru.
14. LESU (Lemah Sumber)
Perkembangan
teknologi dan pengetahuan berkembang dengan pesatnya sehingga guru harus terus
up date untuk mengikutinya melalui banyak membaca dari berbagai sumber dan
mengakses dari internet agar materi yang diajarkannya sesuai dengan kondisi
masa kini.
15. LIPER (Lekas Ingin Pergi)
Ada
beberapa hal yang menyebabkan guru ingin lekas keluar kelas :
pertama
:
Kurang
menguasai materi pelajaran karena guru akan kewalahan menanggapi keingintahuan
siswa
Kedua
:
Tidak
menguasai metode mengajar, sehingga guru perlu kreatifitas dan inovatrif agar
siswa tidak merasa bosan mengikuti pelajaran.
Ketiga
:
Pengaruh
lingkungan yang banyak gurunya malas menyebabkan guru - guru lain tidak
termotivasi untuk rajin sehingga tidak jarang guru rajin menjadi bahan guyonan
dan sindiran karena kerjianannya yang menyebabkan guru tersebut akhirnya lebur
bersama rekan - rekannya menjadi malas.
Keempat
:
Faktor
keluarga yang sering menyebabkan guru tidak hadir di kelas, misal adanya
anggota keluarga yang sakit tiba - tiba
Kelima
:
Guru
memiliki usaha lain yang lebih menjanjikan sehingga profesi guru dijadikannya
sebagai pekerjaan sambilan sementara bisnisnya diutamakan.
Keenam
:
Rendahnya
komitmen guru sehingga banyak sekali yang menjadi alasan di balik malasnya guru
mengajar. rumah yang jauh, sering terserang sakit yang dibesar-besarkan.
16. PROSTAT (Program dan Strategi Tidak
Dicatat)
Guru
yang profesional harus merancang dan membuat program mengajar yang disesuaikan
dengan kondisi sekolah sehingga target yang harus dicapai jelas dan terukur.
Masih banyak guru yang malas merancang pembelajaran karena merasa sudah puluhan
tahun mengajar dan semua sudah diluar kepala padahal pengetahuan terus
berkembang dan siswa yang dihadapi dari tahun ke tahun berubah.
17. REMATIK (Rendah Motivasi anak tidak
Simpatik)
Guru
yang tidak semangat ketika mengajar dihadapan para siswa menyebabkan siswa
tidak simpatik malah antipati yang dapat melemahkan gairah belajar siswa.
Berikut
beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh guru dalam memberikan motivasi belajar
kepada siswa
Pertama
:
Mengajar
dengan menggunakan metode mengajar yang komukatif dan kreatif, dalam hal ini
kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran sangat penting.
Kedua
:
Memberi
hadiah dan reward atas perilaku baik yang dimunculkan siswa dalam proses
pembelajaran.
Ketiga
:
Memberikan
nilai secara objektif
Keempat
:
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki kesalahan
18. STRUK (Suka Terlambat Untuk Masuk
Kelas)
Tata
tertib di sekolah yang mengharuskan masuk kelas pukul 07.00 sering hanya
berlaku bagi siswa sementara guru menggunakan berbagai alasan untuk mengelabui
siswa atas keterlambatannya misal : menyelesaikan pekerjaan dulu di ruang guru,
ada yang ketinggalan di ruang guru, di panggil atasan, ada rapat, sering sudah
datang terlambat ke sekolah tidak langsung masuk kelas tetapi masih berbincang
- bincang yang tidak terkait dengan pendidikan tetapi membicarakan hal - hal
yang berhubungan dengan hak - hak guru ( tidak disinggung kewajibannya sebagai
guru) atau gosip dll sehingga guru memdapat permakluman dari siswa atas
keterlambatannya
19. TBC (Tidak Bisa Computer)
Guru
harus mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang zaman sekarang ini IT berkembang
dengan sangat pesat.
20. TIPUS (Tidak Punya Selera)
Guru
harus mempunyai niat yang ikhlas dan kemauan yang keras serta kesungguhan agar
bisa mengubah mutu pendidikan sehingga terbangun generasi akan datang yang siap
menghadapi hidup di zamannya.
21. MEMFET (Membaca No Facebook terus)
Guru
diwajibkan memiliki kualifaikasi akademik, kompetensi. Salah satu yang penting
adalah guru harus terus belajar dan belajar serta senang membaca, namun anehnya
guru lebih sering senang membuka facebook daripada membaca buku, facebook sudah
menjajah semangat guru untuk belajar dan membaca.
Untuk menciptakan generasi yang baik maka guru harus memberikan salah satu sikapnya yang terbuka dan mau mengubah dirinya menjadi lebih baik dan meminimalisir kekurang- kekuranganya. Nah dari 21 penyakit yang diuraikan diatas mari kita mendiagnosa diri kita (cek up) penyakit apa saja yang terdapat dalam diri kita dan perlahan mari kita bersama - sama mengobatinya agar kita bisa sehat dan para siswa dapat meneladani sehatnya jiwa dan sikap kita sehingga kelak kita akan bahagia menyaksikan warisan generasi yang kita didik memberikan kehidupan yang baik dan berguna bagi sekelilignnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar